Hati yang tergores luka



Pagi yang cerah menggoda mata yang terlelap untuk menyapa dunia,perlahan kusapa cerahnya pagi itu dengan senyum malas,.
aktifitasku mulai melahap pagi yang cerah perlahan lahan.
matahari siang mulai terasa panas seolah menggugah rasa malasku untuk menghinggapi jiwa yang mulai hilang semangat ini.
Namun sayup sayup rayuan terdengar seolah menyirami hati yang retak ,suara rayuan sahabat yang menggoda tuk melihat indahnya tempat untuk menggantungkan hidup ini.hingga akhirnya ku ikuti langkah seorang sahabat ..
Tak kusangka bukan sekedar untuk menikmati indahnya tempat kita berpijak ,ku diperkenankan tuk melihat cipta’an tuhan yang begitu indah.. ya cipta’an tuhan itu adalah wanita,sahabat dari seorang sahabat. Kusambut senyum manisnya dengan penuh riang.
Waktu berjalan begitu cepat meninggalkan terik’nya matahari,seolah meminta semua rasa riang itu untuk cepat berlalu.memaksa suasana untuk segera berganti.tak mungkin untuk menghentikannya hingga hanya rasa harap cemas menghinggapi akankah indah’nya hari ini berulang esok hari.
Benih harapan pun muncul seiring datang kabar darimu ,kuberangan untuk mewujudkan kembali indah’nya hari itu.hari berganti namun harapan itu ternyata palsu ,seperti buah belladonna terlihat indah namun beracun. Dan pada akhirnya tak seindah yang kubayangkan .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar